Rematik : Gejala, Penyebab, Ciri Ciri dan Mengobatinya
Rematik dan Asam Urat merupakan sebuah penyakit yang sama-sama menyerang pada persendian. Kebanyakan orang mengira penyakit Rematik dan asam urat ini merupakan penyakit yang sama.
Penyakit rematik disebabkan karena adanya kesalahan kerja pada sistem imun seseorang yang mana sistem imun ini menyerang membran yang melapisi persendian dalam tubuh.
Akibatnya persendian tersebut akan meradang serta menyebabkan kerusakan pada area tulang rawan serta tulang yang berada di sekitar sendi. Penyakit rematik menimbulkan rasa sakit yang diakibatkan otot yang mengalami pembengkakan.
Baca Juga Apakah Penderita Penyakit Rematik tidak boleh Dipijat?
Rematik sendiri terdiri dari berbagai jenis serta bisa terjadi pada sendi mana pun dalam tubuh semacam paru-paru, pembuluh darah, dan kulit walaupun jarang terjadi.
Jika penyakit rematik ini dibiarkan, seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan terjadinya erosi tulang (Pengeroposan tulang), Menghancurkan beberapa jaringan persendian, dan menyebabkan kerusakan total pada sendi.
Baca Juga Benarkah Mandi Malam Dapat Menyebabkan Rematik?
Artritis reumatoid atau biasa dikenal dengan rematik dapat menyebabkan kesulitan bagi anda dalam menggunakan tangan dan kaki. Akibatnya aktivitas sehari-hari anda akan terganggu semacam berjalan dan menulis.
Orang dewasa akan lebih rentan terkena penyakit rematik ini terutama pada usia 40 hingga 60 tahun. Rematik sangat jarang sekali dijumpai pada anak-anak. Perlu anda ketahui bahwa penyakit rematik 2x lebih berisiko menyerang kaum wanita jika dibandingkan dengan pria.
Baca Juga Kenapa Rematik Sering Terjadi Pada Wanita?
Apa Itu Rematik dan Penyebabnya?
Banyak orang di Indonesia mengira penyakit Rematik itu sama dengan Penyakit Asam Urat, Nyatanya hal tersebut berbeda. Di dalam ilmu medis, rematik kerap disebut dengan Rheumatoid Arthritis (RA).
Rematik termasuk ke dalam penyakit Autoimun. Dimana sel-sel imun tubuh menyerang organ-organ dalam tubuh. Bagian yang kerap diserang oleh rematik sendiri ialah bagian persendian.
Penyakit rematik ini lebih sering menyerang wanita jika dibandingkan dengan kaum pria, diantara usia 20 hingga 40 tahun. Seiring bertambahnya usia anda, maka semakin besar pula risiko terkena penyakit rematik ini.
Faktor Risiko Penyakit Rematik
- Jenis Kelamin terutama pada Wanita.
- Usia 40 hingga 60 tahun.
- Genetik ( Riwayat keluarga )
- Merokok.
- Obesitas.
Gejala Penyakit Rematik
- Nyeri sendi
- Pembengkakan pada sendi
- Nyeri sendi apabila disentuh
- Tangan berwarna kemerahan
- Lemas
- Rasa kaku pada pagi harinya, biasanya akan terjadi selama 30 menit
- Demam
- Turunnya berat badan
Awalnya penyakit rematik (Artritis reumatoid) akan menyebabkan nyeri pada sendi kecil semacam Pergelangan tangan dan kaki. Namun jika anda biarkan, maka akan menjalar pada sendi bahu, lutut, panggul dan leher.
Apa Penyebab Rematik?
Penyebab rematik ditimbulkan karena sistem imunitas tubuh yang menyerang persendian, sehingga sendi yang terserang akan mengalami peradangan yang menyebabkan kerusakan pada sendi dan tulang. Nantinya hal tersebut akan mengubah bentuk sendi.
- Faktor Genetik (Keturunan)
- Pola Hidup yang tidak sehat
- Merokok
- Konsumsi minumam beralkohol
Pengobatan Penyakit Rematik
Untuk penanganan penyakit rematik bisa dilakukan dengan cara mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan dan menghilangkan peradangan, Namun perlu anda ketahui, penyakit Rheumatoid Arthritis sendiri tidak dapat disembuhkan secara sepenuhnya.
Tujuan dari pemberian obat-obatan ini untuk mengurangi peradangan dan rasa nyeri pada persendian. Pemberian obat-obatan juga dimaksudkan untuk mencegah kerusakan sendi. Berikut beberapa contoh obat rematik yang dapat diberikan :
1. NSAID (Obat anti inflamasi non steroid)
Obat NSAID bertugas untuk mengurangi peradangan serta rasa nyeri pada persendian yang diakibatkan oelh rheumatoid arthritis. Untuk nama obat yang bisa anda beli di apotik ialah Ibuprofen dan Naproxen.
Sedangkan untuk Obat rematik jenis NSAID yang memiliki effect lebih kuat, kami wajibkan untuk mendapatkan resep dari dokter.
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid semacam prednison dapat meredakan rasa nyeri dan dapat memperlambat kerusakan yang terjadi pada sendi. Umumnya dokter hanya memberikan resep penggunaan obat ini untuk meredakan gelaja rematik akut yang terjadi dalam jangka pendek atau saat kambuh saja.
Pemakaian obat steroid dalam jangka panjang akan menyebabkan efek yang sangat fatal semacam osteoporosis (Pengeroposan tulang), Diabetes, serta Penipisan kulit.
3. DMARD (Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs)
Obat DMARD berfungsi untuk memperlambat penyakit rematik agar tidak menjadi seius yang dapat membantu menolong sendi dari kerusakan permanent. Obat ini bekerja dengan cara memblokir zat kimia yang dilepaskan ketika sistem imun menyerang sendi.
Untuk contoh obat DMARD semacam Methotrexate, Leflunomide, Hydroxychloroquine serta Sulfasalazine. Wajib menggunakan resep dokter.
Cara Mencegah Rematik
Penyakit rematik sampai saat ini tidak dapat dicegah, dikarenakan untuk penyebab pasti dari penyakit ini masih belum dapat dipastikan, Namun anda dapat mencegahnya dengan menghindari fakto penyebab rematik yang sudah kami sebutkan diatas serta menjalani pola hidup sehat.
Kesimpulan
Semoga informasi tentang penyakit rematik ini dapat menambah wawasan anda mengenai penyakit ini, dan selalu menjalani pola hidup sehat agar senantiasa terhindar dari penyakit.
Referensi
- Alodokter
- Halodoc
- Klikdokter